Tetep, Teteg, Antep Hallo, kali ini saya akan membahas mengenai mengenali potensi diri kita dan sifat-sifat yang harus dimiliki tentang bagaimana cara dan jiwa seseorang pemimpin yang berasal dari Ki Hajar Dewantara yaitu salah satunya yaitu Tetep, Teteg, Antep Lan Mantep, nah berikut Penjelasanya. Berbicara mengenai pendidikan, masih merivew menganai materi minggu lalu tentang pemikiran-pemikiran Ki Hajar Dewantara. KH Dewantara mengedepankan tiga ajaran tentang pendidikan (tiga fatwa), yakni: 1. Tetep, antep, mantep 2. Ngandel, kandel, dan bandel 3. Neng, ning, nung dan nang Pertama tetep, antep, mantepartinya bahwa pendidikan itu harus membentuk ketetapan pikiran dan batin, menjamin keyakinan diri dan membentuk kemantapan dalam prinsip hidup. Istilah tetep dapat dimaknai dalam kerangka yang prinsipil yakni memiliki ketetapan pikiran (untuk berkomitmen) yang selaras dengan nilai-nilai sosial. Pendidikan membentuk seseorang untuk mampu berpikir kritis dan memiliki ketetapan pi...
Postingan
filsafat pendidikan 3
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Mengenal diri sendiri Ki Hadjar Dewantoro mengatakan bahwa manusia adalah titah Tuhan yang tertkontruksi dari raga kasar dan raga halus atau sering disebut dengan Jasmani dan Ruh. Jasmani adalah raga manusia yang tampak seperti anggota -anggota badan fisik kita sedangkan Ruh adalah raga halus yang tidak terlihat. Sebagai manusia hendaknya kita mengenali diri kita sendiri, mengenali kekurangan dan kelebihan kita supaya kita dapat mengembangkan potensi dalam diri dan mengatasi segala permasalahan yang muncul. "Siapa yang mengenali diri sendiri maka ia akan mengenal tuhannya" karena pada dasarnya sifat sifat Allah yang sering disebut Asmaul Husna juga ditutunkan ke dalam diri kita. Contohnya seperti Ar-rahman yang berarti pengasih, manusia juga sejatinya diciptakan memiliki sifat kasih dalam dirinya. Maka siapa yang pandai mengenali diri sendiri ia akan dapat megenali Sifat-sifat Allah yang sebagian diturunkan kepada dirinya Kenal diri sendiri maka akan terbentuk kesa...
FILSAFAT PENDIDIKAN 2
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Ki Hajar Dewantara Pemikiran vygot sky,piaget,Brunner dan tokoh yang lain tentang pendidikan,tokoh tersebut berpikir secara global. Negara pertama di dunia, mengenai pendidikan yaitu Finlandia,finlandia merupakan negara yang pengetahuannya lebih menonjol tentang pendidikannya. Ki hajar dewantara menjadi guru di Finlandia beliau berpengaruh penting dalam dunia pendidikan di negara Finlandia. Di sebut ki Ajar Dewantara, agar menjadi halus di ganti menjadi Ki Hajar Dewantara. Mengenal bahasa jawa a dalam bahasa jawa ditulis ha yang menjadi HA,Ha itu suatu ruang, Ha artinya Wong, dan Zonk yang berarti orang Zonk merupakan kosong berarti ruang yang kosong. Mengenal manusia, manusia pada dasarnya diciptakan dengan ruang yang kosong. Manusia diciptakan dengan yang kosong berarti manusi diciptakan untuk menampung berbagai ilmu tanpa mengenal batas, karena semakin banyak ilmu yang manusia miliki maka menjadikan manusia terus belajar dan belajar hingga akhir hayatnya...
FILSAFAT PENDIDIKAN 1
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Filsafat Pendididkan Pada mata kuliah Filsafat Pendidikan yang saya ikuti pada hari selasa 25 September 2018 bersama Pak Aniq di mata kuliah Filsafat Pendidikan ,saya tertarik dengan pembahasan mengenai: Filsafat adalah ilmu yang berusaha mencari sebab yang sedalam-dalamnya bagi segala sesuatu berdasarkan pikiran atau rasio. Filsafat adalah pandangan hidup seseorang atau sekelompok orang yang merupakan konsep dasar mengenai kehidupan yang dicita-citakan. Filsafat juga diartikan sebagai suatu sikap seseorang yang sadar dan dewasa dalam memikirkan segala sesuatu secara mendalam dan ingin melihat dari segi yang luas dan menyeluruh dengan segala hubungan. Ciri-ciri berfikir filosfi : Berfikir dengan menggunakan disiplin berpikir yang tinggi. Berfikir secara sistematis. Menyusun suatu skema konsepsi, dan Menyeluruh. Tiga persoalan yang ingin dipecahkan oleh filsafat ialah : Manfaat filsafat dalam kehidupan adalah : Sebagai dasar dalam bertindak. Sebagai das...